Dari Kajian
Ustadzah Herlini Amran
Usia bukan jaminan dan tolok ukur kedewasaan seseorang. Menurut tinjauan Al-Qur’an dan As-sunnah, orang yang bisa menyandang kedewasaan adalah yang hidupnya taat, dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman dalam QS Al-Hujurat 13: “Sebaik2 manusia adalah yang bertaqwa.” Dengan demikian taqwa dalam makna luas dapat dijadikan sebagai tolok ukur kedewasaan seseorang.
Menurut Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah, klasifikasi usia manusia dikategorikan menjadi: 1) Aulad (lahir hingga akil baligh); 2) Syabab (akil baliqh hingga 40 tahun); 3) Kuhul (40-60 tahun); dan 4) Syuyukh (di atas 60 tahun). Dari Abu Hurairah (r.a.), Rosulullah (Saw) bersabda: “Umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit dari mereka yang melebihi itu.” (HR. Tirmidhi dan Ibnu Majah).
Dari rentang usia manusia tersebut, usia 40 tahun adalah istimewa, sebab: 1) Disebutkan secara khusus di QS Al-Ahqaf 15; 2) Rasulullah Muhammad (Saw) diutus Allah menjadi Rasul di usia 40-an tahun; 3) Merupakan puncak kedewasaan seseorang dalam memahami hakekat kehidupan. Menurut Ibnu Katsir, ketika sesorang pada usia 40 tahun, maka sempurna akal, pemahaman dan kelemahlembutannya. Usia 40 tahun adalah kemapanan dan kestabilan psikologis manusia. Sebab itu Allah SWT mengutus para nabi & rasul di usia 40-an tahun. Bagi muslimin, keteladanan perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam mengajarkan kepada muslimin bahwa life begins at 40.
Bagaimana agar kita menjadi dewasa (menurut koridor Al-Qur’an dan As-Sunnah) di usia 40 tahun? Hendaknya kita telah membiasakan umur kita dengan beramal shalih sebelum mencapai usia 40 tahun. Dan apa yang seharusnya kita lakukan di usia 40 tahun? 1) Sering-sering membaca doa di QS Al-Ahqaf 15; 2) Senantiasa bersyukur (dalam lisan/ucapan, hati dan anggota badan/perbuatan) atas nikmat Allah, termasuk iman dan nikmat Islam; 3) Mengingatkan kedua orangtua agar selalu mensyukuri nikmat Allah; 4) Memperbanyak amal shalih yang diridhoi Allah SWT; 5) Meluangkan waktu untuk keluarga; 6) Senantiasa taubat dan berserah diri kepada Allah SWT.[]