Dalam dunia internet, ada banyak sekali hal-hal yang harus diwaspadai agar kita tidak terjebak oleh penipuan ataupun pencurian identitas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, atau sering disebut Scamming. Scam sesuai artinya adalah penipuan, ada banyak sekali bentuk penipuan yang terjadi di dunia maya saat ini, beberapa jenis scamming yang paling sering terjadi antara lain:
Pencurian Identitas,
Penipuan melalui transaksi jual beli,
Penipuan atas nama kemanusiaan (sumbangan),
Penipuan atas nama investasi,
Penipuan lowongan kerja,
Penipuan dengan ancaman,
Penipuan dengan menjalin hubungan dengan target,
Penipuan atas nama undian berhadiah.
Ada beberapa ciri yang bisa kita waspadai agar terhindar dari scam, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Mendesak kita untuk membuat keputusan secara cepat. Hal ini berlaku untuk segala jenis scam dan berbagai media. Contohnya adalah scam pembayaran pajak undian yang harus segera dilakukan sebelum hadiah dinyatakan hangus, atau scam yang membuat seolah-olah ada keadaan gawat darurat yang membuat kita harus membayar sejumlah uang secepatnya, contoh lain adalah diskon besar-besaran dalam tempo singkat untuk produk ternama/ branded.
Bahasa yang tidak baku atau tidak lazim.
Cara pembayaran yang terbatas.
Meminta data personal termasuk meminta PIN atau password atau nomor OTP yang dikirim oleh bank atau perusahaan pelayanan jasa.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga diri kita agar tidak terjebak dalam penipuan terutama penipuan online seperti:
Biasakan untuk selalu ber-internet dengan aman. Salah satunya dengan memastikan bahwa software yang digunakan up-to-date, tidak sembarangan mengunduh file, selalu pastikan koneksi yang digunakan aman, tidak meng-klik iklan-iklan yang mencurigakan, dsb.
Gunakan password yang unik dan bila perlu aktifkan multi-factor authentication. MFA (multi-factor authentication) adalah sebuah metode keamanan berlapis yang digunakan untuk verifikasi data pengguna. Contohnya pada aplikasi Instagram tersedia pilihan untuk mengaktifkan two-factor authentication dimana pada saat login di perangkat baru, selain memasukkan password, pengguna juga diminta untuk memasukkan kode unik yang dikirim melalui SMS atau dari aplikasi khusus. Dengan demikian, akan sulit bagi scammer untuk mencuri data atau akun kita.
Jangan dengan mudah menyebarkan alamat e-mail.
Jangan mengakses internet banking pada saat menggunakan public wifi.
Tidak berteman dengan orang yang tidak dikenal pada saat menggunakan sosial media.
Jangan membuka e-mail dari pengirim yang tidak jelas, bila sudah terlanjur membuka, jangan tergoda untuk meng-klik link yang ada pada e-mail tersebut. Hal ini juga berlaku bila kita menerima SMS penipuan, jangan sekali-sekali kita mengklik link yang disediakan pada SMS tersebut.
Lalu, bagaimana bila kita merasa kita sudah terjebak oleh penipu? Atau terlanjur memberikan identitas kita kepada penipu? Hal yang bisa kita lakukan adalah melaporkan tindak penipuan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar, bila kita memberikan informasi mengenai urusan perbankan, maka sebaiknya langsung melaporkan dengan menghubungi bank atau institusi finansial yang kita miliki. Untuk pencurian identitas atau penipuan lain kita harus segera melaporkan ke pihak yang berwenang seperti polisi atau organisasi yang bertanggung jawab seperti:
https://www.cyber.gov.au/report
Apabila data kita seperti alamat e-mail atau nomor seluler tersebar ke pelaku scam namun belum terjadi penipuan, maka hal yang bisa kita lakukan adalah menghindari memberikan respon. Jangan membuka link yang diberikan, termasuk link unsubscribed yang biasa tersedia pada email, karena scammer biasanya tidak menyediakan link yang benar dan alih-alih keluar dari pantauan scammer, hal tersebut malah menunjukkan bahwa e-mail yang kita gunakan aktif.
Oleh: Anggra Amelina.
Tentang PenulisIbu dari dua putri, pernah bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi sebagai Solution Engineer, dan pernah bekerja paruh waktu sebagai Internet Assessor.