Beliau dikenal sebagai aktivis muslimah dan pebisnis sukses di Australia. Bersama pak Berry, suami beliau, bu Evy mengelola Raudoh Hajj Umrah Australia (Raudoh), biro haji dan umrah yang banyak dikenal muslimin Indonesia di NSW, interstate, dan di Indonesia. Tim Media Sisterhood iQro meminta kesediaan beliau berbagi pengalaman hidup dan perjalanan bisnis, seperti dituturkan berikut ini.
Bu Evy lahir 50 tahun lalu sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, putra-putri keluarga bapak dan ibu Djanaib. Beliau hijrah ke Australia di tahun 1978, mengikuti ibundanya yang lebih dulu menjadi permanent resident. Masa kecil dihabiskannya di Leichhardt, NSW. Semasa di primary school, bu Evy rajin mengikuti TPA di masjid King Faisal di Surry Hill. Hari Sabtu selalu dinantikannya untuk belajar sholat dan mengaji bersama teman-teman.
Selepas high school di Minto di tahun 1988, bu Evy menikah dengan pak Berry. Keduanya bertemu di organisasi Minang Saiyo. Setelah menikah, bu Evy berkuliah di Sydney TAFE untuk studi administrasi, kesekretariatan, dan marketing. Sembari kuliah, beliau bekerja di KJRI Sydney, dan berlanjut di Commonwealth Bank Australia (CBA).
Delapan tahun menikah, bu Evy dan pak Berry dikaruniai putri pertama (Farah), disusul putra kedua (Imran) dan ketiga (Yusuf). Sembilan tahun di CBA, beliau resign untuk menjadi full-time Mum bagi putra-putrinya. Setelah Yusuf di kindergarten, bu Evy kembali bekerja, namun kemudian memutuskan studi Certificate III Age Care. Saat ini beliau menikmati sebagai freelance worker di homecare industry, karena fleksibilitas waktu sambil mengurus Raudoh.
Tentang Raudoh, beliau mengenang perjalanan bisnis tersebut sebagai takdir Allah. Berawal dari kejadian saat beliau dan pak Berry berhaji di tahun 2000. Team leader dari biro haji tersebut tidak amanah, dan menyebabkan para jamaah haji menemui kesulitan di Makkah. Pak Berry lalu berinisiatif membantu menyelesaikan masalah, hingga para jamaah sepakat menjadikan pak Berry sebagai team leader selama mereka berhaji.
Kejadian tersebut merupakan stepping stone bagi Raudoh, yang kemudian resmi berdiri di tahun 2001-2002 hingga kini. Di awal Raudoh berjalan, bu Evy lebih sering ‘di balik layar’ untuk membantu urusan administrasi. Saat ini bu Evy lebih banyak berperan dalam operasional Raudoh dalam memberi kenyamanan dan keamanan bagi jamaah. Ini sesuai dengan slogan Raudoh: “Mabrurnya haji Anda adalah Obsesi Kami.” Bagi bu Evy, menjalankan Raudoh adalah proses indah dari Allah untuk mengenal orang-orang, berbagi pengalaman, dan manfaat lainnya.
Kesibukan bu Evy menjalankan bisnis seiring dengan kesibukan berdakwah. Sejak Farah setahun, bu Evy aktif ber-halaqah hingga kini. Ber-halaqah membuat beliau belajar dan membantu orang lain untuk bersama-sama menjadi muslim yang baik. Beliau bersyukur berkesempatan sharing ilmu kepada ibu-ibu muda dua kali seminggu, dan di setiap akhir pekan bersama ibu-ibu lainnya. Bu Evy pernah aktif di DPW iQro dan di Minang Saiyo, dan pernah mengajar voluntary di TPA Salsabeela di awal berdiri. Beliau pun bersyukur dikelilingi orang-orang yang baik.
Dengan aktivitas saat ini, bu Evy terus berkeinginan meningkatkan diri menjadi muslim yang baik dan bermanfaat bagi sesama. Beliau berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan lancar berbahasa Arab, dan selalu bersemangat menghafal Al-Qur’an. ***
Maa syaa Allah, what a dream!