Sekitar jam 3 sore, karena harus komunikasi dengan educator dari Early Learner (EL) room, saya membuka pintu penghubung Nursery dan Early Learner room. Surprisingly, anak- anak EL yang sedang menikmati afternoon tea serentak menyapa, “Hi, miss Retno!” Dan ketika penulis merespons dengan mengucapkan, “Hi, children...”, mereka jadi semakin heboh. Akhirnya saya bilang, “Ok, ok, miss Retno will be in your room at 3.30, now please finish your food first”
Sapaan ramah dan lucu dari anak-anak menghentakkan kesadaran. Ternyata karena fokus dengan kesibukan programing di Nursery room dan mengejar beberapa tugas yang tertinggal setelah lebih dari dua pekan menangani gabungan anak-anak Nursery dan Toddler room, membuat saya sampai lupa menyapa mereka hari ini. AlhamduliLlah, rasa bersalah tersebut terbayar jam 3.30 sore, dengan duduk bersama mereka di mat area bermodalkan kereta soft toy. Mulailah saya mengikuti suara kereta api, bernyanyi lagu Thomas train -walaupun kebanyakan saya tidak hapal- dan menabrakkan kereta soft toy ke mereka. Semua hal-hal yang sederhana itu membuat mereka tersenyum sampai tertawa-tawa bersama.
Kejadian sore itu membuat penulis berefleksi, betapa setiap anak mengharapkan perhatian dari kita orang dewasa yang memiliki tugas sebagai orang tua ataupun guru. Mereka tidak butuh sesuatu yang mahal ataupun sulit dari kita. Mereka hanya butuh perhatian, sapaan dan obrolan-obrolan yang sederhana dari kita. Ini sekedar observasi selama menjadi educator (tentunya masih perlu penelitian lebih lanjut). Meskipun sekarang ini adalah era gadget, tapi ternyata komunikasi dan interaksi yang sederhana dari kita lebih disukai anak-anak daripada gadget.
Seperti juga kita, sejatinya anak-anak kita adalah mahluk sosial, yang butuh berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Tetiba teringat dosen psikologi anak jaman masih kuliah dulu. Beliau bilang, jika anak- anak tidak mendapatkan perhatian dari kita sebagai orang tua atau guru dengan cara yang positif, maka mereka akan berusaha mendapatkannya dengan cara yang negatif.
Bagi para orang tua wabilkhusus penulis pribadi, yuk kita jalin komunikasi dan interaksi dengan anak-anak kita sejak dini. Jangan sampai kita sebagai orang tua kalah menarik dari gadget. Kata seorang Ustadz, “Jangan hanya jadi orang tua yang baik, tapi jadilah juga orang tua yang asyik.” Orang tua yang bisa membersamai anak-anak kita, bisa masuk ke dalam dunia mereka dan bisa berempati dengan keinginan dan perasaan anak-anak kita.
Dengan kita berkomunikasi dan berinteraksi, kita juga mengembangkan language skill mereka. Betapa penulis menemukan beberapa kasus language delayed pada anak-anak early childhood disebabkan orang tua tidak atau kurang menjalin komunikasi dan interaksi dengan anak, dan malah membiarkan anak- anak menghabiskan waktu dengan Ipad atau TV. Sesungguhnya melalui komunikasi dan interaksi dengan mereka, kita bisa sekaligus ‘meng-install’ nilai-nilai, batasan-batasan dan harapan-harapan dari kita sebagai orang tua. Saat besar nanti, jika anak- anak kita memiliki gambaran yang jelas tentang milai-nilai, batasan-batasan dan harapan-harapan From Sisters to Sisters orang tuanya, mereka lebih berhati-hati dan terarah dalam eksplorasinya.
Yuk kita alokasikan waktu terbaik kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak-anak kita. Yuk kita sama-sama belajar menjadi "orang tua asyik". Ternyata jika kita ingin membangun baiti jannatiy di rumah, kita harus sering-sering mengobrol dengan keluarga di rumah. Dalam Al- Quran digambarkan bahwa para penduduk surga lebih banyak mengobrol di antara mereka. Yuk kita bangun rumah kita menjadi surga di dunia, dan semoga kita juga bisa memiliki rumah di Jannah-Nya. Aamiin.***
Oleh: Sis Retno H.M. Yustika *)
*)Tentang Penulis Sis Retno adalah seorang educator di Sydney. Ibu dari empat putra-putri. Selulus dari FISIP UI, beliau hijrah ke Sydney bersama suami dan satu anak. Setelah 14 tahun menjadi full-time Mum, beliau membuka family day care, sekaligus studi Diploma Early Childhood. Saat ini bekerja di salah satu childcare di Sydney. Kontak sis Retno via email: retno.hmy@gmail.com