Sis DIAN NURYANI

Beliau dikenal dengan sapaan bu Yani, lahir 1 Juni 1962 di Bandung sebagai anak kedua dari enam bersaudara. Semasa sekolah, beliau sering mengikuti kuliah Subuh di akhir pekan. Kegiatan yang awalnya diwajibkan oleh guru pelajaran Agama ini, qadarullah, menjadikan beliau rajin menghadiri kuliah Subuh di berbagai masjid. Kecintaannya pada masjid dan dakwah tumbuh dari aktivitas ini.

Read more

ME TIME + FAMILY TIME = CAMPING TIME

Apa saja peralatannya? Berikut rincian perlengkapan dasar camping: tenda (tentu saja), sleeping bag, sleeping pads beserta bantal (atau kasur tiup, headlamps atau flashlights, camp chairs, camp tables, lantern. Ini adalah barang-barang sendiri atau per keluarga. Plus: bekal makanan, minuman, basic tools untuk makan dan masak, obat-obatan pribadi, dan perlengkapan shalat dan mandi.

Read more

Ummu Aiman, Dari Budak Menjadi Wanita Ahli Surga (Bagian-1)

Ada seorang budak wanita berkulit hitam yang sangat spesial di hati Rasulullah(S). Wanita ini yang pertama kali memegang dan melihat Rasulullah(S). Bahkan dia juga lah orang yang tahu dengan detail kehidupan Rasulullah(S) dari bayi hingga beliau wafat.

Tidak banyak orang yang tahu tentang wanita istimewa ini. Padahal Rasulullah(S) pun pernah bersabda bahwa wanita tersebut salah satu ahli surga. Siapakah wanita spesial ini? Apa keistimewaannya dibanding wanita-wanita yang lain? Mari kita berkenalan dengan wanita spesial ini.

Wanita tersebut bernama Barakah bintiTsa’labah. Nama kunyah-nya adalah Ummu Aiman. Dia berasal dari Afrika, tepatnya negeri Habasyah (Ethiopia).

Pada usia muda, Ummu Aiman dijual sebagai budak di Mekkah. Pada jaman sebelum Islam, perbudakan masih menjadi hal yang umum dilakukan. Budak-budak itu sering kali diperlakukan secara tidak manusiawi. Namun Ummu Aiman beruntung ketika dia dibeli oleh Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Rasulullah(S).Ummu Aiman diperlakukan dengan sangat baik oleh Abdullah.

Setelah Abdullah menikah dengan Amina, Ummu Aiman juga melayani Amina. Dia memberikan kenyamanan pada Amina saat Abdullah meninggal. Dia pula yang merawat Amina saat hamil dan membantu saat proses persalinan. Ummu Aiman juga lah yang menggendong Rasulullah(S) saat beliau baru saja lahir.

Ketika Rasulullah(S) berusia enam tahun, Amina pergi bersama Rasulullah(S) dan Ummu Aiman ke Madinah. Di Madinah Amina mengunjungi kerabatnya serta membawa Rasulullah(S) untuk melihat makam ayahnya.

Setelah satu bulan lamanya mereka tinggal di Madinah, mereka pun pergi menuju ke Mekkah. Tiba-tiba di tengah perjalanan, di sebuah desa yang bernama Abwa, Amina terserang wabah penyakit. Amina sadar bahwa ini adalah saat-saat terakhirnya. Diapun berkata pada ummu Aiman “YaBarakah, jadilah ibu bagi Muhammad. Danjangan kau tinggalkan dia.” Ummu Aimanmenyanggupi permintaan Amina.

Selama perjalanan kembali ke Mekkah, Ummu Aiman memberikan kehangatan sekaligus penguatan kepada Rasulullah(S) yang saat itu sudah menjadi yatim piatu.

Sesampainya di Mekkah, Ummu Aiman menyerahkan Rasulullah(S) kepada Abdul Muthalib, kakeknya. Namun Ummu Aiman juga ikut tinggal bersama mereka dan mengasuh Rasulullah(S). Kasih sayang yang diberikan Ummu Aiman dan juga Abdul Muthalib, membuat Rasulullah(S) mendapatkan kasih sayang seorang ibu dan ayah.

Namun sayangnya pengasuhan Abdul Muthalib tidak berlangsung lama yakni sekitar dua tahun saja. Setelah Abdul Muthalib wafat, Rasulullah(S) diasuh oleh pamannya, yakni Abu Thalib. Ummu Aiman pun ikut tinggal di rumah Abdul Muthalib dan tetap menjadi pengasuh Rasulullah(S).

Begitu dekatnya hubungan Rasulullah(S) dan Ummu Aiman, maka tidak heran jika Rasulullah(S) menyebut Ummu Aiman adalah ibu setelah ibu kandungnya.

Ketika Rasulullah(S) menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, beliau memerdekakan Ummu Aiman. Rasulullah(S) menyarankan Ummu Aiman untuk menikah. Awalnya dia menolak karena masih ingin tetap bersama Rasulullah(S). Namun Rasulullah(S) dan Khadijah meyakinkannya bahwa dia butuh seorang pendamping hidup. Karena bagaimana pun juga dia adalah seorang manusia yang memiliki hasrat selayaknya orang lain.

Ummu Aiman pun akhirnya menikah dengan Ubaid bin Zayd yang berasal dari Madinah. Mereka memiliki seorang putra yang bernama Aiman. Sejak itulah dia memperoleh julukan Ummu Aiman (Ibu dari Aiman).

Walaupun Ummu Aiman sudah menikah, namun dia masih sering mengunjungi rumah Rasulullah(S) dan Khadijah. Begitu pula Rasulullah(S) terkadang datang ke rumah Ummu Aiman. Hubungan silaturahim diantara mereka tetap terjalin.

Masa Kenabian

Ketika Rasulullah Sallahu’alaihi wassalammenerima dan menebarkan risalah islam, Ummu Aiman merupakan salah seorang yang pertama menyambut serta meyakininya. Pada masa itu, menjadi muslim berarti harus siap dengan siksaan yang diberikan oleh kaum Quraisy, tak terkecuali Ummu Aiman. Selain ujian berupa siksaan dari suku Quraisy, Ummu Aiman juga diuji dengan suaminya. Ubaid, sang suami tidak mau beriman pada Allah dan Rasul-Nya. Maka dengan berat hati, mereka pun bercerai.

Setelah Ummu Aiman bercerai, ia kembali ke rumah Rasulullah(S) lagi. Dia melayani Rasulullah(S) dan Khadijah sebagaimana sebelumnya.

Suatu hari Rasulullah(S) bersabda “Siapa yang senang menikah dengan wanita surga, hendaklah ia menikah denganUmmu Aiman.”

Mendengar sabda tersebut, Zaid bin Haritsah langsung menawarkan dirinya. Padahal usia Zaid lebih muda daripada Ummu Aiman. Penampilan Ummu Aiman pun tidak terlalu menarik dibandingkan dengan wanita lainnya. Namun keimanan Zaid melebihi itu semua. Dia percaya bahwa wanita ahli surga adalah wanita spesial dimata Allah dan Rasul-Nya.

Pernikahan Ummu Aiman dan Zaid, membuahkan seorang putra bernama Usamah bin Zaid. Kelak Usamah bin Zaid menjadi panglima termuda sepanjang sejarah.

(*bersambung*)

Nantikan lanjutannya bulan depan:

  •   Hijrah ke Madinah,

  •   Wafatnya Ummu Aiman, dan

  •   Anak Angkat dalam Timbangan

    Syari’at

    (*) Tulisan ini telah dimuat di buku antologi

    Ensiklopedia Shahabiyah (Teladan dari Para Bidadari Surga)

    Oleh: Irma Februantini

  1. Tentang Penulis

    Ibu muda dari tiga anak ini lahir dan besar di Surabaya. Telah menulis e- book dan buku anak. Ia ingin menebar kebaikan melalui tulisannya.

ORANG YANG TERHALANG

Seorang shalih dan ahli hikayat telah menceritakan bahwa pada suatu ketika ia sedang tawaf mengelilingi Ka’bah di Bait al Haram. Tiba-tiba ia bertemu dengan orang yang sedang sujud sambil mengatakan,

”Wahai Tuhanku! Apa yang akan Engkau perbuat kepada hamba-Mu yang terhalang?”


Ia tidak mempedulikan dengan apa yang diperbuat oleh orang itu. Dilanjutkannya tawaf kembali. Setelah menambah satu putaran, ternyata ia masih melihat apa yang diperbuat orang tersebut.


Ketika selesai putaran tawafnya dan lelaki itu pun sudah bangun dari sujudnya, maka ia langsung bertanya mengapa laki-laki itu berbuat demikian. Kemudian pria itu menjawab, 


“Ketahuilah, sesungguhnya aku adalah salah seorang diantara tentara muslim yang bertugas menggempur banteng pertahanan tentara Romawi. Kami pergi bersama panglima menuju Romawi dengan jumlah pasukan yang cukup banyak. Sebelum melakukan penyerangan, sang Panglima memilih sepuluh prajurit berkuda, dan aku termasuk diantaranya, untuk menjadi mata-mata. Kemudian aku bersama temanku bergegas menuju satu arena dan di sana kami melihat enam puluh tentara kafir. Sedangkan di arena yang lain, kami melihat enam ratus tentara kafir lagi. Setelah mengetahui seberapa besar kekuatan lawan, kami kembali menemui panglima untuk melaporkan hasil kerja kami. Panglima memberi perintah agar kami bersama sepuluh prajurit berkuda tadi kembali ke dua arena musuh yang telah kami mata-matai sambil berpesan, “Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang mendapatkan berkah. Maka dari itu, teruslah kalian memata-matai kegiatan mereka seperti yang pernah kalian lakukan!”


“Kami bersama kawan-kawan prajurit berkuda segera melaksanakan amanat dari panglima. Celakanya, di tengah perjalanan kami disergap oleh seribu tentara berkuda dari pihak Romawi. Kami dijadikan tawanan mereka dan dibawa menghadap Raja Romawi. Lalu, sang raja memerintahkan agar kami semua dijebloskan ke dalam penjara.”


“Saat terkungkung dalam penjara, kami mendengar berita bahwa sang panglima bersama kawan-kawan prajurit kami yang lain telah berhasil menumpas habis tentara kafir yang berada di dua arena yang pernah kami mata-matai. Bahkan diantara tentara kafir itu terdapat saudara sepupu Raja Romawi yang mati terbunuh. Menerima kekalahan ini Raja semakin murka, ia memerintahkan agar kami semua para tawanan dihukum mati. Di arena eksekusi itu, mata kami ditutup rapat. Lalu, ada seorang laki-laki berdiri tepat di depan sang raja mengatakan,”Sesungguhnya jika mereka dibunuh dengan mata tertutup, hal itu akan meringankan beban penderitaan mereka. Maka dari itu, perintahkan kepada algojo agar membuka tutup mata mereka masing-masing, agar satu sama lain saling bisa melihat seberapa dahsyat penderitaan yang dialami oleh temannya.”


“Sungguh di luar dugaan kami, ketika mata kami terbuka, ternyata orang yang berdiri di depan Raja Romawi dengan mengenakan jubah sutra bersulam benang emas itu adalah teman prajurit kami sesama muslim yang telah murtad dan membelot, bergabung bersama tentara kafir. Melihat kenyataan ini kami tak mampu berkata sepatah kata pun. Kemudian kami menengadah ke langit dan pada saat itu kami melihat sepuluh orang bidadari, masing-masing dari mereka membawa sebuah nampan dan sapu tangan. Sedangkan di atas mereka terdapat sepuluh pintu surga yang terbuka di langit.”


Selanjutnya sang algojo membantai teman-teman kami satu per-satu. Ketika salah seorang dari teman kami dibunuh, maka pada saat itulah seorang bidadari turun mengambil ruhnya dan membungkus ruh itu di dalam sapu tangan. Lalu, bidadari itu meletakkannya diatas nampan untuk kemudian naik ke atas langit melewati salah satu pintu surga tersebut dan begitulah seterusnya. Sembilan kawan kami sudah menemui ajalnya, begitu pula sembilan bidadari telah pergi dengan membawa ruh teman-teman kami. Tiba giliran algojo meletakkan pedangnya di leherku dan bidadari yang terakhir pun telah bersiap-siap untuk membawa ruhku, mendadak si murtad berkata kepada Raja Romawi, “Wahai sang Raja, jika semua tawanan dibunuh, lalu siapakah yang akan membawa berita duka ini kepada tentara-tentara muslim? Maka sisakanlah satu orang ini untuk membawa berita duka.” 


“Dengan demikian aku selamat dari pembantaian, maka bidadariku pun pergi meninggalkanku sambil berkata,”Terhalang… Terhalang!”


Kisah inilah yang memaksaku untuk bersujud di dekat bait al haram untuk berdoa: ”Wahai Tuhanku! Apakah yang akan Engkau perbuat kepada orang yang terhalang?’ Dan aku sudah mendapatkan jawaban dari Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai berikut: “Janganlah berputus asa, karena sesungguhnya anugerah Allah ta’ala itu sangatlah besar”.[]


Dari buku “Kisah-kisah Langka dari Masa Lampau”

Ahmad Syihabuddin bin Salamah Al-Qalyubi



Oleh:

*)Tentang Penulis

Mencari hikmah di setiap langkah. Ibu tiga putri yang membagi waktu dengan menjalankan amanah sebagai koordinator Sisterhood iQro 2019 – 2022. 

BAKING WORKSHOP 2019

Pagi itu udara cerah. Tepat pukul 10 pagi waktu kota Sydney, ibu Sari tiba di lokasi workshop:

Baking a Perfect Chocolate Sponge with Chocolate Ganache Glaze yang diadakan oleh Sisterhood iQro hari itu, 29 September 2019. Ibu Sari selaku pengisi acara datang membawa peralatan lengkap, siap berbagi ilmu dengan ibu-ibu yang lain. Ibu Ani, tuan rumah, menyambut tamu-tamunya hari itu tak kalah sigap. Peserta workshop disambut dengan hidangan kue bolu yang nikmat ditemani dengan teh hangat.


Namun peserta workshop belum semuanya berkumpul. Sembari menunggu, ibu Sari membuat kue coklat yang nantinya akan digunakan sebagai contoh untuk dihias, karena kue harus sudah tidak panas saat siap dihias.


 Pukul 11 akhirnya peserta berkumpul, workshop pun dimulai. Resep dibagikan. Resep pilihan kali ini adalah resep dasar kue coklat yang pembuatannya mudah, bahan-bahan yang digunakan sederhana, tapi hasilnya tak main-main. Bu Sari selaku salah satu pemain di dunia bisnis hidangan penutup, mengaku bahwa resep ini adalah resep andalan yang paling disukai oleh pelanggannya. Okay, let’s get started!


Setelah menyaksikan demo membuat adonan kue, 16 peserta yang dibagi menjadi 4 kelompok pun beraksi. Oven dipanaskan, loyang-loyang disiapkan, bahan-bahan ditimbang dan disatukan dalam mangkuk mixer. Riuh rendah suara diskusi para peserta dengan kelompoknya masing-masing. Tak perlu waktu lama adonan kue pun jadi dan siap dipanggang.


Sementara menunggu adonan dipanggang, workshop dilanjutkan. Materi selanjutnya adalah membuat chocolate ganache (saus coklat untuk menghias kue). Pembuatan chocolate ganache ini tidak perlu banyak bahan, namun membuatnya harus berhati-hati agar coklat dan krim kental yang digunakan bisa menyatu dengan baik dan tidak rusak.


Sebagian kue coklat sudah jadi, namun chocolate ganace belum bisa digunakan karena masih hangat. Selagi menunggu, ibu Sari mengajak peserta untuk belajar menghias kue dengan menggunakan buttercream yang sudah beliau siapkan dari rumah.


Tidak terasa hari sudah siang, perut pun lapar. Tak tinggal diam, sebagian peserta berinisiatif menyediakan makan siang. Tak kalah nikmat, dalam waktu singkat nasi liwet, lalapan dan beberapa temannya berhasil tersaji untuk makan siang itu.


Setelah kue dan chocolate ganache dingin, kue mulai dihias. Inilah tahap akhir untuk menciptakan kue yang tidak hanya lezat namun juga indah. Diperlukan ketelitian saat memotong kue agar rata, untuk kemudian dilapisi dengan chocolate ganache dan ditumpuk dengan kue yang lain. Tahap selanjutnya adalah menutup semua sisi kue dengan chocolate ganache dan menghias dengan garnish. Kali ini garnish yang digunakan adalah buah stroberi.


Setelah itu materi workshop selesai. Acara ditutup dengan pemberian cinderamata untuk ibu Sari. 


Nantikan workshop selanjutnya dari Sisterhood iQro!

 

*) Tentang Penulis

Ibu dari dua putri, pernah bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi sebagai Solution Engineer, dan pernah bekerja paruh waktu sebagai Internet Assessor.  

SAY NO TO SCAM!

Dalam dunia internet, ada banyak sekali hal-hal yang harus diwaspadai agar kita tidak terjebak oleh penipuan ataupun pencurian identitas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, atau sering disebut Scamming. Scam sesuai artinya adalah penipuan, ada banyak sekali bentuk penipuan yang terjadi di dunia maya saat ini, beberapa jenis scamming yang paling sering terjadi antara lain: 

  • Pencurian Identitas,

  • Penipuan melalui transaksi jual beli,

  • Penipuan atas nama kemanusiaan (sumbangan),

  • Penipuan atas nama investasi,

  • Penipuan lowongan kerja,

  • Penipuan dengan ancaman,

  • Penipuan dengan menjalin hubungan dengan target,

  • Penipuan atas nama undian berhadiah. 


Ada beberapa ciri yang bisa kita waspadai agar terhindar dari scam, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Mendesak kita untuk membuat keputusan secara cepat. Hal ini berlaku untuk segala jenis scam dan berbagai media. Contohnya adalah scam pembayaran pajak undian yang harus segera dilakukan sebelum hadiah dinyatakan hangus, atau scam yang membuat seolah-olah ada keadaan gawat darurat yang membuat kita harus membayar sejumlah uang secepatnya, contoh lain adalah diskon besar-besaran dalam tempo singkat untuk produk ternama/ branded

  • Bahasa yang tidak baku atau tidak lazim.

  • Cara pembayaran yang terbatas. 

  • Meminta data personal termasuk meminta PIN atau password atau nomor OTP yang dikirim oleh bank atau perusahaan pelayanan jasa.  


Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga diri kita agar tidak terjebak dalam penipuan terutama penipuan online seperti:

  • Biasakan untuk selalu ber-internet dengan aman. Salah satunya dengan memastikan bahwa software yang digunakan up-to-date, tidak sembarangan mengunduh file, selalu pastikan koneksi yang digunakan aman, tidak meng-klik iklan-iklan yang mencurigakan, dsb. 

  • Gunakan password yang unik dan bila perlu aktifkan multi-factor authentication. MFA (multi-factor authentication) adalah sebuah metode keamanan berlapis yang digunakan untuk verifikasi data pengguna. Contohnya pada aplikasi Instagram tersedia pilihan untuk mengaktifkan two-factor authentication dimana pada saat login di perangkat baru, selain memasukkan password, pengguna juga diminta untuk memasukkan kode unik yang dikirim melalui SMS atau dari aplikasi khusus. Dengan demikian, akan sulit bagi scammer untuk mencuri data atau akun kita. 

  • Jangan dengan mudah menyebarkan alamat e-mail.

  • Jangan mengakses internet banking pada saat menggunakan public wifi.

  • Tidak berteman dengan orang yang tidak dikenal pada saat menggunakan sosial media.

  • Jangan membuka e-mail dari pengirim yang tidak jelas, bila sudah terlanjur membuka, jangan tergoda untuk meng-klik link yang ada pada e-mail tersebut. Hal ini juga berlaku bila kita menerima SMS penipuan, jangan sekali-sekali kita mengklik link yang disediakan pada SMS tersebut. 

    Lalu, bagaimana bila kita merasa kita sudah terjebak oleh penipu? Atau terlanjur memberikan identitas kita kepada penipu? Hal yang bisa kita lakukan adalah melaporkan tindak penipuan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar, bila kita memberikan informasi mengenai urusan perbankan, maka sebaiknya langsung melaporkan dengan menghubungi bank atau institusi finansial yang kita miliki. Untuk pencurian identitas atau penipuan lain kita harus segera melaporkan ke pihak yang berwenang seperti polisi atau organisasi yang bertanggung jawab seperti:

    https://www.cyber.gov.au/report


    Apabila data kita seperti alamat e-mail atau nomor seluler tersebar ke pelaku scam namun belum terjadi penipuan, maka hal yang bisa kita lakukan adalah menghindari memberikan respon. Jangan membuka link yang diberikan, termasuk link unsubscribed yang biasa tersedia pada email, karena scammer biasanya tidak menyediakan link yang benar dan alih-alih keluar dari pantauan scammer, hal tersebut malah menunjukkan bahwa e-mail yang kita gunakan aktif.


    Oleh: Anggra Amelina.
    Tentang Penulis

    Ibu dari dua putri, pernah bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi sebagai Solution Engineer, dan pernah bekerja paruh waktu sebagai Internet Assessor.